SEJARAH KERAJAAN KALINGGA


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam rahayu untuk kita semua semoga kita selalu di berikan nikmat oleh Allah SWT.Kali ini saya akan menjelaskan secara singkat tentang sejarah kerajaan Kalingga,berikut ini penjelasannya.


Kerajaan Kalingga pernah hadir dalam sejarah kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Nusantara pada abad ke-6 Masehi. Kerajaan ini mencapai masa kejayaan ketika dipimpin oleh seorang raja perempuan bernama Ratu Shima (674-695 M). Wilayah kekuasaan Kerajaan Kalingga mencakup sepanjang pesisir pantai utara di Jawa Tengah hingga wilayah pedalaman di bagian selatan. Adapun pusat pemerintahannya diperkirakan pernah berada di Pekalongan, Jepara, atau di pegunungan Dieng.

Kerajaan Kalingga, yang juga disebut dengan nama Holing, Keling, atau Heling, meninggalkan beberapa peninggalan berupa prasasti dan candi-candi yang masih dapat ditemukan hingga kini. Kerajaan ini juga merupakan pendahulu dari kerajaan-kerajaan besar yang nantinya berkuasa di tanah Jawa.

Pendiri Kerajaan Kalingga

Berdasarkan catatan dalam Prasasti Sojomerto, terungkap bahwa pendiri Kerajaan Kalingga adalah Dapunta Syailendra. Para keturunan Syailendra ini nantinya menjadi cikal bakal lahirnya Kerajaan Mataram Kuno yang mulai berdiri sekitar abad ke-8 Masehi. Raja pertama Kalingga bernama Prabhu Wasumurti yang memimpin dari tahun 594-605 M. Ia digantikan oleh Prabhu Wasugeni (605-632 M). Raja kedua ini adalah ayah dari Ratu Shima atau Dewi Wasuwari.

Letak Kerajaan Kalingga

Menurut Amurwani Dwi dan kawan-kawan dalam buku Sejarah Indonesia (2014), nama Kalingga diduga terinspirasi dari Kalinga, sebuah kerajaan yang terletak di India bagian selatan. Sumber sejarah mengenai keberadaan Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah diketahui dari berita-berita Cina. 

Salah satunya adalah catatan dari zaman Dinasti Tang (618-906 M) yang memberikan keterangan mengenai letak Kalingga. Disebutkan, Kalingga terletak di sebelah barat Po-li (Bali), di sebelah timur To-po-Teng (diidentifikasi sebagai Sumatera), di bagian utaranya terdapat Chen-la (Kamboja), dan dibatasi oleh lautan.

Masa Kejayaan dan Runtuhnya Kerajaan Kalingga

Masa kejayaan Kerajaan Kalingga terjadi pada era kepemimpinan Ratu Shima yang mulai bertakhta pada 674 M. Kala itu, Kerajaan Kalingga mencapai kemajuan di berbagai bidang, termasuk ekonomi, militer, agama, perdagangan, pertanian, dan lainnya. Bahkan, Kerajaan Kalingga kala itu sudah sudah menjalin relasi perdagangan dengan Cina. 
Kemajuan Kalingga di sektor perniagaan ditopang dengan keberadaan pelabuhan terbesarnya yang berada di Pekalongan.

Sang pemimpin, Ratu Shima, dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas dan tidak pandang bulu. Dalam suatu cerita dikisahkan, sang ratu bahkan pernah menghukum putranya sendiri, yakni Pangeran Narayana, karena dianggap telah melakukan pelanggaran berat.

 Ratu Shima memerintah Kerajaan Kalingga selama 21 tahun. Semasa periode itu, Kalingga menjadi satu-satunya kerajaan besar di Jawa bagian tengah, sekaligus penguasa pesisir pantai utara. Kendati tegas, namun Ratu Shima juga dikenal sebagai sosok yang menghormati perbedaan. Kerajaan Kalingga mengayomi pemeluk agama lain, termasuk Buddha, dan orang-orang Islam dari Timur Tengah yang datang untuk berdagang.

Sepeninggal Ratu Shima yang wafat pada 695 Masehi, Kerajaan Kalingga mulai melemah dan akhirnya runtuh pada 752 M. Berdasarkan catatan Anton Dwi Laksono dalam Kebudayaan dan Kerajaan Hindu Budha di Indonesia (2018), salah satu penyebab keruntuhan Kalingga adalah serangan dari Kerajaan Sriwijaya. 

Penerus Kalingga adalah Kerajaan Medang (Bhumi Mataram) yang berpusat di wilayah yang saat ini dikenal dengan nama Yogyakarta. Pada abad ke-10 M, kerajaan yang kerap disebut sebagai Kerajaan Mataram Kuno ini dipindahkan ke Jawa bagian timur dan menjadi cikal-bakal dari rangkaian kerajaan besar yang nantinya berkuasa di tanah Jawa.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH KERAJAAN ISLAM CIREBON

SEJARAH KERAJAAN TERNATE

SEJARAH KERAJAAN BANJAR