SEJARAH KERAJAAN ISLAM BANTEN
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh, salam rahayu untuk kita semua semoga kita selalu di
berikan nikmat oleh Allah SWT.Kali ini saya akan menjelaskan secara singkat
tentang sejarah kerajaan Islam Banten,berikut ini penjelasannya.
Kerajaan Banten atau Kesultanan Banten berdiri di Tatar Pasundan, Provisi Banten. Kerajaan Banten muncul sekitar tahun 1526, ketika Kerajaan Demak memperluas pengaruhnya ke pesisir barat Pulau Jawa.
Asal Usul Kerajaan Banten
Pada awalnya Kerajaan Banten merupakan wilayah perluasan Kerajaan Demak. Saat itu, Kerajaan Demak memperluas pengaruhnya dengan menaklukan beberapa kawasan pelabuhan di Pulau Jawa dan menjadikannya sebagai pangkalan militer serta kawasan perdagangan.
Maulana Hasanuddin atau lebih dikenal dengan Fatahillah yang berperan besar dalam penaklukan tersebut mendirikan benteng pertahanan yang dinamakan Surosowan. Tempat ini kemudian menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Banten.Seiring dengan kemunduran Kerajaan Demak,Banten melepaskan diri dan menjadi kerajaan yang mandiri. Pada tahun 1570,
Fatahillah wafat dengan meninggalkan dua anak laki-lakinya,yaitu Pangeran Yusuf dan Pangeran Arya. Pangeran Yusuf kemudian menggantikan posisi Fatahillah, sementara Pangeran Arya berkuasa di Jepara.
Masa Kejayaan Kerajaan Banten
Setelah berganti pemimpin, Kerajaan Banten akhirnya mencapai puncak kejayaannya saat dipimpin Sultan Abdufattah. Pemimpin yang lebih dikenal dengan nama Sultan Ageng Tirtayasa tersebut memerintah pada tahun 1651-1682.
Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, Kerajaan Banten terus mengalami kemajuan. Letak Banten yang strategis membuat perkembangan dan kemajuan ekonomi di wilayah itu semakin cepat. Hasilnya, kehidupan masyarakat pun mengalami kemajuan.
Di bidang politik, pemerintah kerajaan ini juga semakin kuat. Perluasan wilayah kekuasaan terus dilakukan meskipun ada sebagian masyarakat yang tidak mau memeluk agama Islam. Kelompok yang disebut dengan masyarakat Badui itu masih tetap ingin mempertahankan agama dan adat istiadat nenek moyang.
Runtuhnya Kerajaan Banten
Masa kemunduran Kerjaan Banten dipicu oleh konflik yang timbul di dalam istana. Saat itu, Sultan Ageng Tirtayasa berusaha menentang VOC, tetapi kurang disetujui oleh Sultan Haji sebagai raja muda.
Perselisihan tersebut dimanfaatkan oleh VOC dengan melakukan politik adu domba (devide et impera). Mereka membantu Sultan Haji untuk mengakhiri kekuasaan Suktan Ageng Tirtayasa.
Namun, berakhirnya masa kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa malah membuat kekuasaan VOC di Banten kian menguat. Seiring berjalannya waktu, pada akhirnya situasi tersebut membawa Kerajaan Banten pada kemunduran.

Komentar
Posting Komentar