SEJARAH KERAJAAN MATARAM KUNO
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam rahayu untuk kita semua semoga kita selalu di berikan nikmat oleh Allah SWT.Berikut ini saya akan menjelaskan sejarah kerajaan Mataram Kuno.
Sanjaya merupakan tokoh pendiri Kerajaan Mataram Kuno sekaligus pelopor wangsa pertama yaitu Wangsa Sanjaya. Setelah ia wafat, kekuasaan beralih kepada Rakai Panangkaran. Karena pengaruh dari luar, Panangkaran kemudian menganut agama Buddha. Dengan situasi seperti ini, maka wangsa yang selanjutnya berkuasa adalah Syailendra.
Setelah berakhirnya kekuasaan Wangsa Sanjaya, bukan berarti masyarakat penganut agama Hindu harus dipaksa berpindah agama. Hal yang unik dan luar biasa pun terjadi, agama Hindu dan Buddha berkembang secara bersama di Mataram Kuno. Pembagian wilayah kedua penganut agama ini pun terjadi, masyarakat yang beragama Buddha tinggal di Jawa Tengah bagian Selatan, penganut Hindu tinggal di Jawa Tengah sebelah Utara.
Setelah beberapa tahun, Wangsa Sanjaya kemudian kembali berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno. Hal ini dikarenakan anak dari Raja Samaratungga bernama Pramodawardhani menikah dengan seorang beragama Hindu bernama Rakai Pikatan. Dari hasil pernikahan itu, Rakai Pikatan menjadi raja Mataram dan memulai kembali Dinasti Sanjaya.
Kekuasaan Wangsa Sanjaya akhirnya berakhir pada masa Rakai Sumba Dyah Wawa. Berakhirnya wangsa ini masih diperdebatkan oleh para ahli, terdapat juga teori yang menyatakan bahwa pada saat itu Kerajaan Mataram Kuno hancur karena bencana alam. Kekuasaan Rakai Sumba Dyah Wawa digantikan oleh Mpu Sindok.
Setelah kehancuran, Mpu Sindok kemudian memindahkan pusat Kerajaan Mataram Kuno ke wilayah Jawa Timur. Disana ia membuat Wangsa Baru bernama Wangsa Isana.
Kehidupan politik di kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno terkenal dengan dua dinasti yang pernah berkuasa yaitu Sanjaya dan Syailendra. Asal usul Wangsa Sanjaya dapat kita ketahui melalui prasasti Canggal (732 Masehi) menyebutkan Sanjaya merupakan keponakan Sanna. Sanjaya adalah raja pertama kerajaan Mataram Kuno, ibu kotanya saat itu berada di Medang.
elain prasasti canggal, ada juga prasasti lain yang mencantumkan raja-raja kerajaan Mataram Kuno. Tepatnya di Prasasti Kedu Mantyasih, berangka tahun 907 Masehi. Prasasti ini dibuat pada saat raja Rakai Dyah Balitung berkuasa. Berikut ini silsilah raja Kerajaan Mataram Kuno dalam prasasti tersebut :
- Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
- Sri Maharaja Rakai Panangkaran
- Sri Maharaja Rakai Panunggalan
- Sri Maharaja Rakai Garung
- Sri Maharaja Rakai Waruk
- Sri Maharaja Rakai Pikatan
- Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
- Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
- Sri Maharaja Rakai Dyah Balitung.
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Mataram Kuno
Bidang Ekonomi, Kerajaan Mataram Kuno mengandalkan sektor pertanian. Hal ini disebabkan karena terdapat banyak sungai yang cocok untuk kegiatan pertanian dan bercocok tanam. Menurut prasasti Purworejo berangka tahun 900 Masehi, disebutkan bahwa saat Raja Belitung berkuasa, ia mendirikan pusat perdagangan yang bertujuan untuk mengembangkan sektor pertanian dan perdagangan.
Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno
Runtuhnya Mataram Kuno dimulai ketika Balaputradewa diusir dari kerajaan oleh Rakai Pikatan. Ia kemudian pergi ke Sumatera untuk memperoleh perlindungan dari raja di sana. Tindakan Rakai Pikatan ternyata menimbulkan dendam. Setelah Balaputradewa menjadi penguasa / raja di Kerajaan Sriwijaya, ia kemudian memulai balas dendamnya terhadap Mataram.
Permusuhan antara kedua kerajaan terus berlanjut hingga generasi-generasi selanjutnya. Pertikaian juga dipicu karena terjadi persaingan dalam menguasai perdagangan, khususnya di wilayah Asia Tenggara. Permusuhan kemudian berlanjut ketika Kerajaan Mataram Kuno pusatnya sudah berada di Jawa Timur. Ditandai dengan serangan Sriwijaya terhadap Mataram. Perang berhasil dimenangkan oleh Mpu Sindok (Raja Mataram saat itu).
Saat Kerajaan Mataram Kuno dipimpin oleh Raja Dharmawangsa Teguh (cicit Mpu Sindok), pertempuran antara Mataram dengan Sriwijaya kembali terjadi. Sriwijaya kembali menggempur Mataram, serangan tersebut dapat dipatahkan dan dimenangkan oleh pihak Dharmawangsa. Bukan Sriwijaya saja yang melakukan serangan ke Mataram, Raja Dharmawangsa ternyata pernah menyerang ibu kota Kerajaan Sriwijaya.
Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno terjadi pada tahun 1016 masehi. Saat itu terjadi kelengahan di istana kerajaan yang berhasil diserang oleh Aji Wurawari. Ia adalah sekutu dari Kerajaan Sriwijaya. Raja Dharmawangsa berhasil dibunuh dan kehancuran Mataram pun terjadi.
Raja-Raja Kerajaan Mataram Kuno
Berikut ini raja-raja yang pernah menguasai Kerajaan Mataram Kuno, antara lain :
- Raja Sanjaya - Pendiri Kerajaan
- Rakai Panangkaran
- Rakai Panunggalan atau Dharanindra
- Rakai Warak atau Samaragrawira
- Rakai Garung atau Samaratungga
- Rakai Pikatan
- Kayuwangi atau Dyah Lokapa
- Rakai Watuhumalang
- Mpu Daksa
- Rakai Layang Dyah Tulodong
- Rakai Sumba Dyah Wawa
- Mpu Sindok
- Sri Lokapala
- Makuthawangsawardhana
- Dharmawangsa Teguh - berakhirnya Kerajaan Mataram Kuno

Komentar
Posting Komentar